Ada banyak pasang jiwa yang rela melepaskannya -dunia
Menyelamatkan hidupnya dengan menghabiskan diri tenggelam dalam kalamNya
Mengharapkan tempat terbaik nantinya
Pertemuan yang paling dinanti
Berusaha merendah
Kemudian menjemput apa yang orang namakan syurga
Menyelamatkan hidupnya dengan menghabiskan diri tenggelam dalam kalamNya
Mengharapkan tempat terbaik nantinya
Pertemuan yang paling dinanti
Berusaha merendah
Kemudian menjemput apa yang orang namakan syurga
`Hilyah Nafisah
Aku yang berbicara pada hati
Tentang bagaimana mengendalikan apa yang disebut perasaan
Seketika namanya hadir, kemudian menghilang
Aku yang berbicara pada hati
Yang pada mulanya terkoyak karena kerinduan, perlahan
terobati dengan pertemuan
Yang degupnya tak beraturan, semakin menjadi setiap kali
bertatapan
Aku yang bicara pada hati
Agar ia tak menghasut otak untuk terus bekerja mengingat
namanya
Agar ia juga tak membuat gemetar tangan dan kaki setiap kali
berpapasan
Dan wajah, agar ia tak berubah merona dan mampu dikontrol
dikala diajak bicara
Aku yang bicara pada hati
Untuk berpura-pura seolah tak mengetahui apa-apa
Untuk tetap diam, dan biarkan rasa itu tertanam dan tumbuh
didalam
Jika kelak waktu yang tepat itu datang
Aku bilang pada hati, agar ia bicara dan juga mengungkapkan
Depok, 9 Juni 2016
`Hilyah Nafisah
`Hilyah Nafisah
Andai angin malam mampu mendengar, mungkin ia telah menjadi pendengar setia malam ini dan menemaniku berada khusyuk dalam renungan kesendirian yang menyepi
Andai purnama bisa bergerak, maka yang kutahu ia akan mendekat dan merangkulku dengan dinginnya namun mungkin akan tetap menghangatkan buatku
Andai bintangpun bisa bicara, aku akan memohon dengan sangat agar ia menyampaikan pada Sang Maha Cinta untuk menyampaikan perasaanku padanya yang sedang berada dia Arsy-Nya yang mulia
Pada Langit yang terdiri dari banyak gugusan bintang
Pada gunung-gunung yang ketinggiannya selalu saja membuatmu menawan
Pada lautan yang samuderanya begitu luas terhampar menambah indah kecantikan alam jagat raya, rumah makhluk bumi manusia
Cinta menelusup dan kembali hadir
Dengan sepersekian kilogram yang beratnya membuat dada terasa sesak dan napas tersenggal
Lebih berat dari biasanya, lebih murni dan lebih suci dari biasanya
Seolah syurga terlihat didepan mata, meskipun satu senti dipelupuk mata juga tampak neraka
Jiwa terhenyak, banyak peristiwa hadir silih berganti menghiasi kehidupan
Penghambaan selalu menjadi kata paling tepat untuk menggambarkan diri yang hina ini
Seperti Muhammad yang sudah mulia namun tetap saja meminta dan berdo’a
Akupun sama, karena kami sama-sama manusia
Namun jauh yang sangat membedakan,
Jika dia mulia, lantas aku apa? Aku hanya bisa bilang
Aku ini hina!
Depok, 19 Juli 2016
`Hilyah Nafisah
`Hilyah Nafisah