Perempuan manis itu bercerita, aku mendengar. Dia saat ini
mengalami kegundahan, tentang datangnya seorang lelaki dan ke-belum sembuhan
hatinya pada sosok yang lalu. Perempuan manis itu menyandarkan kepalanya
padaku, dia berkata “aku belum siap, hatiku juga belum siap”. Aku hanya
tersenyum sambil menggenggam erat tangannya. “kau tahu, kau tak perlu merasa
siap jika memang belum siap, tata saja hati kecilmu itu perlahan, sambil
mengharap yang terbaik dari Tuhan”.
Perempuan manis itu menceritakan panjang lebar tentang sosok
lelaki yang berhasil membuatnya gundah namun tidak goyah. Dibangku taman yang
berteman dengan kesunyian, kami membincangkan banyak hal. Dari banyaknya kisah
yang terlontar, lagi-lagi dia menyebutkan “aku belum siap menikah”, kubilang “tidak
apa-apa”. Lalu dia merasa seperti
dipermainkan, padahal lelaki mana yang mungkin sanggup mempermainkan perempuan
semanis dirinya. Dia hanya bilang “engga suka sama laki-laki yang cuma
mengungkapkan tapi engga member kepastian” kubilang “sama”. Dia bercerita lagi
sambil mengayun-ngayunkan tangan dan kepalanya seolah memperagakan gerakan
orang lain dalam ceritanya.
Kini dia menepuk bahunya sendiri, seolah mengatakan “sini,
gentian senderan dipundakku”. Aku tertawa, diapun juga dan tawanya membuat
wajahnya semakin manis. Kemudian seperti menuruti perintahnya, aku sandarkan
kepalaku pada bahunya. Seketika, seorang lelaki berkacamata lewat didepan kami.
Perempuan itu berkata sambil menyenggol sikutku “hey, dia tipemu tuh”, kubilang
“bisa jadi”. Aku hanya melihat bekas jalan yang dilalui lelaki barusan tanpa
melihat siapa yang bejalan. Seketika perempuan disampingku mendadak berdiri dan
menggoyahkan badanku yang sedang bersandar padanya. Dia mengambil sebuah uang
lembar lima puluh ribu rupiah yang letaknya sedikit jauh melewati kursi yang
sedang kami singgahi. Perempuan itu kemudian berlari dan sedikit meneriaki
seseorang yang tampaknya sudah cukup jauh. Aku hanya memperhatikan tingkah
perempuan manis itu dari kejauhan. Tiba-tiba sosok dikejauhan itu menoleh…… (tbc)
`Hilyah Nafisah
0 comments