JEBREET!!!
“ yaah, kenapa lagi niiihh?? Ya allah itu
tadi tinggal 1% lagi kenapa mati laampu, aah sebeel “
Dengan tampang bête dan muka ditekuk, Hana
mengomel-ngomel sendiri dikamarnya yang sedang mendownload film favoritnya “Bidadari-bidadari
surga”
“Hafiidz kok mati laampu siih? Kan ga ada
hujan ga ada petir?” teriak Hana kepada adiknya Hafid.
“ya mana Hafid taaau, Tanya sono sama
PLNnya” jawab Hafid
“ah PLNnya ga temenan nih, gatau orang lagi
seneng apa, huuh” ujar Hana
Keesokan harinya, di sekolah ..
“hai hai assalamualaikuum..” sapa Hana pada
teman-temannya
“waalaikumsalam … eeh ukhti nyang hepi baru
datang “ jawab ina, salah satu teman Hana
“eh eh mo nanya ni yaah, gimana sih yaaa
rasanya kalo lagi download udah 99% terus tiba-tiba mati lampu?”
“uwaah nyessssss banget pasti tuh na” ujar
Bela
“gondok mendadak langsung na haha ” kata
Riska
“biasa aja, yang didownload juga data ga
bermutu kan?” kata seorang cowok yang tiba-tiba lewat dan mendengar percakapan
mereka
“eh, ko dia denger?” kata Hana bingung
“ya iyaalah, dia kan punya kuping cantik,
kamunya juga nanya kaya pake toa” jawab ina
“masa iyah? Hehe maaf, abis emosi sih
semalem huuhhh”
“yaudaah sabar, btw gausah diliatin mulu
juga kali yang barusan lewat” goda Ina kepada Hana yang melihat terus kearah
cowok yang tadi berlalu.
“hah? Siapa? Engga enak aja” jawab Hana
sambil malu-malu
“eciee mukanya merah tuh kaya abis makan
cabe haha” celetuk Riska
“apaan si, udah ah yuk masuk kelas” kata
Hana sambil berjalan cepat memasuki kelas
Sepulang sekolah hujan deras mengguyur
Sekolah Hana yang hendak pulang kerumah.
“yaaah ujan gimana nih kan mau pulang” ujar
Hana
“aduuh ukhti afwan yaa aku pulang duluan,
umiku udah nunggu digerbang” kata Ina sambil pamit dan berlalu
“na aku juga duluan ya, aku ada acara nih,
dadaaah” kata Riska sambil berlalu
Semua murid satu persatu pulang, dan
tinggallah Hana yang hari itu tidak bawa motor karena motornya sedang
dibengkel, dan diapun lupa membawa payung yang padahal sudah disiapkan uminya
tadi pagi
“belom pulang?” Tanya seorang cowok yang
membuat Hana sedikit terkejut
“eh emh iya nih, ga bawa payung hehe” jawab
Hana sedikit kikuk
“tinggal sendiri loh, gapapa nih
ditinggal?” Tanya cowok itu
“oh, iya kok gapapa, kamu pulang aja
duluan, aku gapapa sendirian” kata Hana
“siapa juga yang mau pulang duluan, aku
juga ga bawa jas ujan “ kata cowok itu datar
“oh, kirain hehe” ujar Hana salah tingkah.
Hana dan cowok itupun bersama-sama menunggu
hujan berhenti di depan sekolah, suasana semakin sepi dan yang terdengar hanya
rintik-rintik hujan yang berangsur-angsur mereda
“hm kayanya hujannya udah redaan nih” Hmm afwan, aku pulang duluan yah,
Assala,,,”
“pelangi! Liat na ada pelangi, subhanallah
indah banget “ kata cowok itu memotong omongan Hana sambil menunjuk kearah
langit dengan wajah tersenyum
“waah iya pelangi, subhanallah indah
bangeet, alangkah besar kuasaMu ya Allah” ujar Hana yang tidak sadar bahwa
cowok disampingnya memperhatikannya dari tadi
“hm yaudah, aku pulang duluan yaa..
Assalamualaikum..” ujar Hana yang langsung berlalu setelah memandang pelangi
bersama cowok itu untuk beberapa saat.
Hana berjalan menjauhi cowok itu yang masih
diam ditempat, terpaku, dan terlihat sedang berkecamuk dengan apa yang ada
dipikirannya.
Di sekolah, jam istirahat..
“Han, tadi aku ketemu Reza, dia bilang ada
barang kamu yang ketinggalan, pulang sekolah dia nanti nunggu kamu digerbang”
kata Ina yang menghampiri Hana yang sedang makan dikantin
“hah barang apaan?” Tanya Hana bingung
“mana aku tahu, dia ga bilang.. pokoknya
nanti pulang sekolah kamu ditunggu ama dia”
Pikiran Hana berkecamuk, dia merasa tidak
mempunyai barang yang tertinggal dan Hana berpikir kenapa tumben Reza mau
ketemu langsung gitu sama dia. Ya, Reza. Nama cowok yang terkadang membuat Hana
salah tingkah kalau bertemu dengannya.
Waktu pulang sekolahpun tiba, Hana tidak
beranjak dari bangkunya, entah kenapa dia merasa ragu, pikiran dan hatinya
masih berkecamuk. Semua anak sudah pergi, kelas kosong tinggallah Hana sendirian.
“Na! yaampuun kamu kenapa ga keluar, itu
didepan udah ada Reza” kata Ina yang baru hendak pulang dan bertemu Reza diluar
kelas
“oh iya, maaf” Inapun beranjak dan
melangkah keluar kelas dengan perlahan
“hei, nih barangmu yang ketinggalan,
kemarin mau aku kasih tapi kamu keburu pulang”
“semoga senang yah, and happy watching”
kata cowok itu sambil berlalu setelah memberikan sesuatu kepada Ina
Ina masih bingung kenapa cowok itu bisa
memberikan barang ini kepadanya, kaset itu.. ya! Kaset itu bertuliskan
“bidadari-bidadari suga” dicovernya. Film yang Hampir terdownload oleh Hana
beberapa hari yang lalu, yang dia tidak bisa beli kasetnya karena tidak sempat
pergi keluar untuk membelinya.
Hana masih diam dan melihat kearah kaset
itu.
“heh, kok bengong sih.. aduuh Hana gausah
bingung gitu” ujar Ina membuyarkan lamunan Hana
“eh tapi aneh ya, kok dia tiba-tiba mau
nyempetin waktunya buat ngasih kaset itu ke kamu.. padahal semenjak dia nyatain
perasaannya ke kamu tahun lalu, bisa dibilang dia kayak menjauh dari kamu..
yaah semenjak dia masuk ROHIS juga siih sikapnya jadi berubah” kata Ina
mengingatkan Hana tentang memori itu
Ya, setahun lalu cowok itu, Reza pernah
menyatakan perasaannya pada Hana yang tahun lalu menjabat sebagai ketua
keputrian dari ekskul ROHIS disekolahnya. Meskipun setelah ditolak oleh Hana,
cowok itu mulai memperbaiki diri dengan bergabung di ROHIS, dan hal itu pulalah
yang mebuat Hana sedikit canggung dan memiliki perasaan yang berbeda setelah
itu.
Hana melihat kaset itu lagi dan hanya
hendak membuka kasetnya tanpa niat apapun.
Tiba-tiba secarik kertas tertempel
dibelakang kaset didalam tempat kaset.
Hana membacanya perlahan-perlahan,
mencermati setiap kata yang tertulis di dalamnya. Ina yang penasaran juga
menempel ke Hana untuk ikut mebaca tulisan yang berada di kertas itu.
“ lama
sudah waktu berlalu, diriku yang dulu sudah berubah menjadi pribadi yang baru
dengan jaket keimananku. Terimakasih atas jawaban anti dulu yang telah
menyadarkan ana atas kesalahan yang ana perbuat. Semoga anti juga bisa menjadi
salah satu bidadari-bidadari di syurga nanti untuk seseorang yang ditakdirkan
untuk anti..
Maaf ukhti, maaf...
and
happy watching :)”
-Reza-
Deg!
Maaf? Untuk apa dia ucapkan maaf? Dan kenapa juga sikapnya harus seperti itu?
Terus apa maksudnya untuk seseorang yang ditakdirkan? Apa maksudnya? Kenapa?
Banyak pertanyaan yang menghujani pikiran
Hana setelah membaca surat itu. Padahal sudah susah payah Hana melupakan semua
kejadian yang terjadi, melupakan hari itu, melupakan sikapnya yang berubah,
melupakan bayangan wajahnya, melupakan semua.. ah iya benar semua tentangnya!
Tak pernah Hana merasa sesulit ini meyikapi keadaan terhadap seorang cowok
biasa yang telah berubah menjadi seorang yang berpegang teguh dengan
keimanannya.
“Dia kenapa ya Han?” Tanya Ina membuyarkan
lamunan Hana
“entahlah, udah yuk pulang, pengen buru-buru
nonton hehe” jawab Hana yang lekas pergi meninggalkan sekolah bersama Ina.
Harus diketahui bahwa selalu ada yang hadir
diantara aku dan kamu akhi, semoga Dia Sang Ilahi mempunyai rencana yang
terbaik untukku dan dirimu, karena sebaik-baik scenario adalah scenario yang
dibuat olehNya, dan juga.. terimakasih.. akhi…
Begitulah pikiran Hana sambil berlalu
mencoba melupakan dan menghapus rasa yang sekelibat singgah di hati itu, dan
membiarkan semua kejadian, semua perasaan, tersimpan rapat didalam diri tanpa
perlu ada yang mengetahui kecuali Allah yang selalu hadir dan mengawasi..
`Hilyah Nafisah
0 comments